Rabu, 11 Mei 2011

puisiku untukmu malaikatku

duhai alam disenja yang elok
aku memandangmu dari sudut pelosok
di temaram malam yang terseok-seok
temani aku menemui hari esok
menelukuri jalan yang berkelak kelok

malaikat bukakan pintu cahaya yang tergembok
agar mata dapat menengok
dan hati tembus tebalnya tembok

kau tau aku tidak mau hanya teronggok
menumpul dan tak tajam seperti golok
sampirkan tali temali yang berlenggok
pancangkan baja hingga menohok
kokohkah aku bagai sebuah pondok

suapkan kebaikan walau sesendok
seperti suci putih tuan bersongkok
jauh sebelum nafas sampai tenggorok


-by dina nurfatiani (yang lagi doyan nge-blog, walau pinggang sampe' encok duduk di pojok tetep nge-blog sambil caplok pisang gepok sama lombok nan montok-montok sampe keok gak pernah kapok)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar