Minggu, 29 Mei 2011

Dengan Mengajar, Saya Belajar

            
Dengan Mengajar, Saya Belajar     

Sewaktu kecil dulu, cita-cita saya adalah…menjadi GURU!! Ya, sekarang cita-cita saya tercapai. Tapi saya mempunyai cita-cita selanjutnya.. menjadi guru yang professional, kreatif dan teladan bagi anak-anak.
        Saat sekolah dasar, saya lebih senang belajar dengan cara menirukan gaya seorang guru. Berhubung yang dipelajari di zaman itu selalu hapalan, maka saya lebih mudah menghapal dengan “mengajar”. Saya memakai sepatu hak tinggi ibu saya, mengatur kursi-kursi dari ruang makan, menyiapkan papan tulis berukuran sedang, kapur, penghapus papan tulis, lengkap dengan penggaris kayu. Kecuali papan tulis, semua saya beli sendiri mondar-mandir ke toko. Muridnya? Kadang teman-teman tetangga di lingkungan rumah. Satu per satu saya panggil untuk ke rumah saya. Kalau mereka tidak ada, saya menceracau sendiri. Mengajar sendiri, berbicara sendiri tanpa “murid”. Atau kadang-kadang boneka-boneka yang menjadi murid-murid saya. Yang saya ajarkan adalah pelajaran disekolah saat itu. Maksudnya supaya saya lebih mengingat isi materinya, ketika ada ulangan. Hasilnya? Alhamdulillah nilai selalu baik. ;)
         Menjadi ‘guru-guruan’ di masa kecil itu lumayan mengasah kreativitas belajar saya, daripada gaya belajar yang monoton. Hal itu selain untuk aktivitas menghapal, tentu kebebasan imajinasi saya dapat terstimulus dan mengekspresikan diri.
        20 tahun kemudian,, saya benar-benar mengajar -with the real students.  Dan mereka bukan boneka. Mereka manusia-manusia unggul dari orang tua-orang tua unggul. Dari anak-anak, dari orang tua - orang tua, dari pemimpin yang membimbing, dan dari teman-teman “seperguruan”. Saya belajar sholih untuk mengajarkan kesholihan. Saya belajar dengan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan polos mereka. Bahkan saya belajar dari jawaban mereka atas pertanyaan-pertanyaan saya. Saya belajar SENYUM untuk mengajarkan keramahan dan kesantunan. Saya belajar dari semangat mereka. Saya belajar sabar menghadapi mereka. Saya belajar banyak hal! Saya amat beruntung.
Saya belajar dari mengajar. . .

Terima kasih untuk anak-anakku tersayang di kelas 3 A:
Ida  FarHaN  Aly@  ManDa  AniSa  AqiLa  DzaKy   BiaN  L@thifaH  SyiTa  MufiDaH  AkMaL  FaTih  AliF   ArHaB  AiNun  NiDha  ImAma  SalSa  NuRuL  TiAr@ TitAn  UmAr HaRits WaFi   Ad@M

Terima kasih to the T E A C H E R S    AND OTHERS

Ust. Mukhtashor, ust. Agung Cahyadi, ust. Mudhofar, ustz. Anandya, ust. Edris, ustz. Rika, ustz. Anies, ust. Miftah, ust. Adzim, ustz. Ida Wahyuni, ustz. Nia, ustz. Zila, ustz. Yunita, ustz. Ninik, ustz. Ninik-Jones, ustz. Nunung, ust. Kunto, ustz. Ina, ustz. Arum, ustz. Eka, ust. Ade, ust. Deni, ust. Muhailil, ust. Gatot, ustz. Tyas, ustz. Ita, ustz. Marini, ustz. Ida, ustz. Titin, ustz. Yudita, ust. Rozi, ust. Rohim, ust. Ghofar, ust. Samsul, ustz. Farhiyah, ust. Slamet, ust. Imam, ustz. Mei, ustz. Wanti, ustz. Poppi, ustz. Evi, ustz. Nori, ustz. Diana, ustz. Merita, ustz. Riska, ustz. Laili, ust. Bagus, ustz. Etik, ust. Tauhid, ust. Tafik, ust. Abu, ust. Agus, mba’ Rum, mba’Siti…..and others and others…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar